Kesuksesan Bisnis Tidak Tergantung Pada Peluang

Kesempatan memang tidak pernah datang untuk kedua kalinya, begitu kata orang. Oleh karena itu, banyak sekali yang menyarankan untuk selalu bersiap menangkap peluang dan memanfaatkannya secara maksimal.

Meskipun demikian, tidak selamanya peluang yang sudah ada di tangan dapat berguna bagi pemiliknya. Banyak peluang dan kesempatan yang sudah berada dalam genggaman justru disia-siakan begitu saja. Pemilik peluang, bukan tidak sadar terhadap apa yang dilakukannya, namun terbentur passion dalam menjalankannya.

Seringkali, orang cenderung berpegang pada keinginan untuk mengembangkan diri dengan menangkap peluang yang melintas di hadapannya. Masalahnya, ketika peluang sudah ditangan  ketika dilanjutkan dalam pengelolaan timbul kebingungan.

Peluang yang sudah diambil tersebut merupakan bidang yang sama sekali tidak dikuasai. Akibatnya, kerugian lambat laun akan menggerogoti bisnisnya. Pada akhirnya peluang yang tanpa dilandasi oleh passion dalam menjalankannya, ujung-ujungnya gulung tikar setelah beberapa lama.

Kisah mengelola bisnis minim passion berikut ini mungkin bisa dijadikan contoh. Silakan disimak……..  Baca lebih lanjut

Motivasi Bagi Pengusaha UKM

Masalah motivasi dalam segala hal sangat diperlukan. Dari hubungan rumah tangga, pendidikan sampai karier, semua membutuhkan motivasi ketika semangat mulai mencapai titik jenuh. Tidak heran, sejak beberapa tahun terakhir profesi motivator memasuki masa-masa booming.

Nama-nama seperti Andrie Wongso, Tung Desem Waringin, Mario Teguh, Jamil Azzaini, hingga angkatan yang lebih baru yakni Bong Candra, Ippho Santoso dan lain-lain, dikenal sebagai motivator handal. Motivasi yang mereka berikan tidak sebatas hanya di tanah air. Kiprah mereka telah mencapai dunia internasional, baik melalui dunia maya –facebook, twitter dan lain-lain- serta dunia nyata melalui berbagai seminar untuk mendapatkan suntikan motivasi langsung dari para motivator tersebut.

Kebutuhan serupa juga diperlukan oleh para pengusaha UKM. Yang meskipun tidak dalam kondisi jenuh, tetapi membutuhkan suntikan motivasi untuk terus memajukan usahanya. Jangan sampai, rintisan jiwa entrepreneurship yang mulai membuncah langsung meredup ketika menemui jalan buntu.

Para pengusaha UKM ini harus terus dibangkitkan motivasinya agar tetap berjalan pada track yang sudah benar tersebut. Intinya dengan “memelihara” pengusaha UKM sedikit banyak akan membuat sebuah negara menjadi “perkasa” secara ekonomi. Karena kekuatan mereka telah terbukti –bahkan di negara maju sekalipun- mampu bertahan dan mengatasi kemerosotan perekonomian hingga krisis moneter terparah di suatu negara.

Lalu, motivasi seperti apakah yang dibutuhkan oleh usahawan UKM? Artikel berikut ini akan memberikan jawabannya. Selamat mempelajari……… Baca lebih lanjut

Manajemen Pelayanan

Belakangan, negeri kita tercinta Indonesia tengah dihebohkan dengan ulah “oknum” pegawai  pajak yang menggarong uang rakyat. Dana pajak yang dikumpulkan sebagai kewajiban rakyat terhadap negara, sayangnya bukan untuk membangun tetapi justru diselewengkan untuk kepentingan pribadi.

Rakyat Indonesia juga disuguhi berita-berita mengenai bagaimana brengseknya pengelolaan negara. Tidak hanya oleh pegawai pajak, tetapi juga aparatur dan pejabat publik lainnya. Mungkin kenyataan di lapangan tidak sedramatis pemberitaan di media massa, tetapi fakta bahwa semua itu benar terjadi tak bisa dipungkiri.

Padahal, pegawai pajak, PNS, aparat, pejabat publik serta perangkat negara lainnya digaji oleh negara dari pajak. Tugas  orang-orang yang memperoleh gaji dari negara adalah melayani rakyat, mempermudah urusannya dan menyejahterakan rakyat.

Unsur pelayanan, melayani, dan memudahkan urusan rakyat, nampaknya kurang mendapat prioritas dalam pekerjaan dan tugas (sebagian) dari orang-orang ini.  Adagium “kalau bisa dipersulit kenapa harus memudahkan” nampaknya masih berlaku. Karena dengan mempersulit dalam melayani urusan rakyat akan “melahirkan” tambahan dana.

Prinsip tersebut tentu saja sangat bertentangan dengan SOP tugas dan kewenangan yang telah diberikan. Managemen pelayanan yang seharusnya menjadi pegangan setiap pegawai dalam menjalankan tugas, menjadi prioritas paling akhir. Mengejar uang, meningkatkan prestise dan gengsi lebih mengemuka sehingga aturan apapun ditabrak untuk mencapainya.

Pada galibnya,  memberikan pelayanan kepada orang lain, rakyat yang sangat membutuhkan adalah suatu hal mulia. Selain menuntaskan tugas dengan sebaik-baiknya, memberikan pelayanan terbaik bagi orang lain juga mulia di mata Tuhan. Dua hal yang bersinergi ini –mulia di mata manusia dan Tuhan- bisa dilakukan dengan satu aksi saja, Melakukan Tugas Sebaik Mungkin, Tanpa Kompromi Tanpa Korupsi.

Nah, tinggal bagaimana menyusun dan mengaplikasikan managemen pelayanan yang baik dilandasi niat yang baik pula. Karena tidak hanya berguna bagi rakyat yang dilayani, tetapi juga bangsa dan negara yang merasakan manfaat besar. Di atas semua itu, manfaat lebih besar akan “kembali” pada diri orang-orang yang mengamalkannya.

Tidak percaya? Silakan lanjutkan baca artikel tentang keutamaan memberikan pelayanan terbaik untuk orang lain. Artikel inspiratif ini berasal dari website Jamil Azzaini, Inspirator Sukses Mulia, yang dikutip lengkap agar tidak menimbulkan salah persepsi. Baca lebih lanjut

Malas adalah Malas

Satu kata yang sering terdengar dari para orang tua terhadap anaknya adalah MALAS. Ini mengomentari tingkah laku atau tindakan anak-anaknya saat sulit disuruh belajar, bangun tidur pagi-pagi atau salat/beribadah.

Kata-kata malas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti 1. tidak mau bekerja atau mengerjakan sesuatu, dan, 2. segan; tidak suka; tidak bernafsu. Dengan kata lain, malas mengindikasikan bahwa orang yang memperoleh “gelar” itu tidak memiliki kemauan untuk terus berkembang di masa mendatang.

Orang malas, cenderung untuk tidak serius dan konsisten dalam menjalani kehidupan. Hampir semua kegiatan yang dilakukan tidak datang dari dalam hatinya. Tidak ada passion dari dalam diri atas segala aktivitas yang digeluti, sehingga jarang menuai keberhasilan.

Nah, banyak orang yang tidak menyadari bahwa meskipun telah bekerja keras tujuh hari seminggu, sepanjang tahun tetapi sebenarnya dia adalah pemalas. Karena apa, rasa malas adalah malas, yang akan terbawa atas apapun yang dikerjakannya.

Untuk lebih jelasnya, artikel sangat inspiratif dari laman Inspirator Sukses Mulia, www.JamilAzzaini.com ini menjelaskan pengertiannya. Sengaja kami kutip lengkap agar tidak terjadi salah penafsiran. Silakan disimak….. Baca lebih lanjut

Jangan Takut Gagal

Satu kata yang menjadi momok bagi orang-orang dewasa adalah GAGAL. Banyak orang akan merasa malu ketika melakukan suatu hal dan menemui kegagagalan. Sebagian dari mereka akan menghentikan aktivitas yang gagal tersebut, meskipun peluang meraup kesuksesan lebih besar terbentang. Tentu andai mereka mampu melawan kegagalaannya.

Di sisi lain, ada orang-orang yang dengan tabah menerima kegagalannya. Mereka menyusun ulang langkah dan strategi agar tercapai angan dan cita-citanya. Belajar dari anak-anak balita, yang untuk berdiri tegak dan berjalan dengan dua kaki, harus jatuh bangun ribuan kali.

Begitulah adanya, kesuksesan hanya bisa diperoleh ketika berbagai kegagalan menghadang langkah. Tinggal bagaimana kita menyikapinya. Menyerah, menerima keadaaan dan kalah atau berjuang mengatasi kegagalan dan keluar sebagai pemenang.  Pilihan ada di tangan kita……

Melengkapi semangat tidak takut gagal, berikut ini artikel sangat insipiratif dari Jamil Azzaini, Inspirator Sukses Mulia, yang kami kutip lengkap. Selamat membaca…… Baca lebih lanjut